Selamat datang di blog Yudi Friansyah, Semoga blog ini dapat bermanfaat untuk rekan semua

Rabu, 04 Januari 2012

Belajar macromedia director

Posted by rafly 18.40, under | No comments

Buat rekan-rekan yang pengen belajar macromedia director dasar anda bisa mengklik situs ini: http://www.youtube.com/watch?v=KY8_8NpC2IY. terima kasih dan selamat mencoba.
Read More..
READ MORE - Belajar macromedia director

Rabu, 24 Agustus 2011

JARINGAN PADA TUMBUHAN

Posted by rafly 01.16, under | No comments

Tidak hanya pada manusia saja tumbuhanpun memiliki jaringan-jaringan, diataranya:

A. Jaringan Meristem

Meristem/jaringan muda adalah sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-cirinya : (1)Ukuran sel kecil, (2)Dinding tipis, (3)Selnya kuboid/prismatis, (4)Nukleus relatif besar, (5)Vakuola kecil dan kaya sitoplasma.

Dalam tiap pembelahan, sel anakan (pemula) tetap berupa meristem, sedangkan sel anakan yang lain mengalami modifikasi.

1. Berdasarkan asal pembentukan

a. Promeristem, jaringan meristem yang ada sejak tingkat embrio,

b. Meristem primer, jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Terdapat pada ujung akar dan batang dan akar.

c. Meristem sekunder, jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer. Contohnya adalah kambium (lapisan sel-sel yang aktif membelah dan terdapat di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder (batang membesar). Pada masa pertumbuhan, kambium yang tumbuh ke dalam lebih aktif daripada ke dalam.

2. Berdasarkan letak

a. Meristem apikal

Selalu terdapat pada ujung akar dan batang tumbuhan. Pada pemanjangan meristem apical, akan dihasilkan tunas apical (yang akan berkembang menjadi cabang samping, daun, bunga). Pertumbuhan apikal disebut primer. Hasilnya adalah jaringan primer.

b. Meristem interkalar

Terletak di antara jaringan meristem primer dewasa. Juga sebenarnya merupakan bagian meristem apical yang tertinggal. Pertumbuhannya memunculkan bunga. Contohnya adalah: batang rumput (gramineae).

c. Meristem lateral

Menghasilkan pertumbuhan sekunder (pembesaran batang). Ada dua jenis kambium:

i. Vaskuler: Proses penebalan selama pertumbuhan sekunder.

ii. Gabus/Felogen: menghasilkan lapisan pelindung akibat aktivitas kambium vaskuler.

B. Jaringan permanen

Merupakan jaringan yang bersifat non-meristematik. Terbentuk dari diferensiasi sel meristem. Juga merupakan jaringan terspesialisasi untuk mendukung fungsi tertentu.

1. Jaringan epidermis

Merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan (akar, batang, daun). Fungsinya sebagai pelindung organ tumbuhan bagian dalam. Fungsi khususnya pelindung dari :n (1) Kehilangan air, (2) Kerusakan mekanik, (3) Perubahan suhu, (4) Hilangnya zat makanan.

Cirinya antara lain : (1) Sel hidup, (2) Persegi panjang, (3) Susunan sel rapat, (4) Tidak memiliki klorofil, (5) Derivat jaringan epidermis.

a. Stomata (mulut daun)

Merupakan celah pada jaringan epidermis yang dibatasi oleh dua sel penjaga, sel penjaga berisi kloroplas. Stomata berfungsi sebagai:

i. Jalan masuk CO2 dan jalan keluar O2,

ii. Jalan penguapan (transpirasi),

iii. Jalan pernafasan (respirasi).

b. Trikomata (rambut-rambut)

Merupakan modifikasi epidermis berupa rambut-rambut. Hampir terdapat pada seluruh permukaan organ.

i. Trikomata dibagi menjadi dua:

Þ Non-gladuler : sel tidak mengeluarkan zat sekretoris,

Þ Gladuler : rambut pelindung mengeluarkan zat sekretoris.

ii. Trikomata berfungsi antara lain :

Þ Mengurangi penguapan,

Þ Mengurangi gangguan manusia dan binatang,

Þ Membantu penyebaran biji,

Þ Membantu perkecambahan biji,

Þ Membantu penyerbukan bunga,

Þ Alat untuk ‘memanjat’,

Þ Meneruskan rangsangan.

c. Spina (duri)

Merupakan alat tambahan di bagian batang di epidermis. Spina terdiri dari :

i. Spina palsu : alat tambahan di bagian batang epidermis,

ii. Spina asli : dibentuk oleh jaringan dari dalam stele batang (silinder pusat).

d. Velamen

Merupakan lapisan sel mati di bagian dalam epidermis bagian atas daun. Berfungsi sebagai alat penyimpan air.

e. Sel kipas/motor cell/bulliform cell

Merupakan alat tambahan epidermis bagian atas daun, terutama pada Gramineae. Bambu dan Cyperaceae: rumput teki. Sel kipas berfungsi sebagai penyimpan air. Jika penguapan terlalu besar, daun akan menggulung.

2. Jaringan Parenkim

Merupakan jaringan dasar yang ada hamper di semua bagian.

a. Disebut jaringan dasar karena:

i. Menyusun sebagian besar jaringan,

ii. Terdapat di jaringan lain (xilem dan floem),

iii. Selubung berkas pengangkut

b. Ciri-cirinya:

i. Sel hidup berukuran besar dan tipis,

ii. Bentuk segienam,

iii. Banyak vakuola,

iv. Inti mendekati dasar sel,

v. Mampu bersifat merismatis,

vi. Tidak rapat.

c. Menurut fungsinya:

i. Parenkim asimilasi : tempat pembuatan zat makanan. Misalnya tumbuhan hijau.

ii. Parenkim penimbun : menyimpan cadangan makanan karena vakuola besar. Misalnya umbi, rimpang, biji berupa pati, minyak alkaloid,

iii. Parenkim air : mampu menyimpan air. Misalnya kaktus xerofit,

iv. Parenkim pengangkut: terdapat sekitar xylem dan floem,

v. Parenkim penyimpan udara : dapat menyimpan udara karena ruang antar sel besar.

vi. Parenkim penutup luka : memiliki kemampuan regenerasi dengan menjadi meristematik.

3. Jaringan Penyokong

Berperan menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Fungsinya antara lain:

a. Jaringan kolenkim

Merupakan jaringan hidup yang punya banyak sifat jaringan parenkim, secara struktural dapat dianggap parenkim penunjang organ muda.

b. Jaringan sklerenkim

Merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa. Dinding sel tebal dan ber-lignin (zat kayu), protoplasma mati setelah dewasa. Terdiri dari:

i. Serabut sklerenkim : sel-sel panjang dan sempit yang berujung runcing.

Þ Serabut xiler adalah sklerenkim pada jaringan xylem.

Þ Serabut extraxiler adalah sklerenkim di luar serabut xylem.

ii. Sklereid : sel-sel yang telah mati, bulat, berdinding keras yang tahan tekanan. Dapat dijumpai tunggal/berkelompok. Misalnya : daging buah jambu biji dan pir.

4. Jaringan pengangkut/vaskuler

Merupakan jaringan yang mengangkut air & zat hara serta hasil fotosintesis. Terdiri dari :

a. Xilem (mengangkut air dan unsure hara ke daun). Terdiri dari :

i. Parenkim xylem (sudah dijelaskan),

ii. Serabut xiler (sudah dijelaskan),

iii. Trakeid adalah sel-sel tumbuhan yang dindingnya mengalami lignifikasi dan akan mati setelah dewasa. Bentuknya lancip dan panjang. Dinding selnya berlubang (pit). Trakeid memiliki 2 fungsi : penopang dan pengangkut air,

iv. Komponen pembuluh adalah sel-sel silinder yang mati setelah dewasa yang ujungnya sambung-menyambung untuk membentuk tabung pengangkut air bersel banyak.

b. Floem (mengangkut zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan). Terdiri dari :

i. Parenkim floem (menyimpan cadangan makanan),

ii. Serabut Floem (memperkuat jaringan pembuluh),

iii. Komponen pembuluh tapis merupakan sel-sel memanjang yang ujungnya saling bersatu membentuk pembuluh. Terdiri dari sel-sel hidup,

iv. Sel pengiring merupakan sel yang lebih kecil disbanding komponen pembuluh tapis. Berperan member makan komponen pembuluh tapis. Hanya terdapat pada Angiospermae,

c. Sedangkan tipe pembuluh angkut antara lain

i. Ikatan kolateral merupakan tipe pembuluh angkut xylem dan floem yang bersebelahan. Susunannya xilem di dalam, floem di luar. Terbagi menjadi dua,

Þ Kolateral terbuka : di antara xilem & floem terdapat kambium,

Þ Kolateral tertutup : di antara xilem & floem tidak terdapat kambium.

ii. Ikatan radial merupakan ikatan xilem & floem membentuk cincin silindris. Antara lain :

Þ Amfikribal : xilem berada di tengah,

Þ Amfivasal : floem berada di tengah.

5. Jaringan gabus

Merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim kubus. Di bagi menjadi:

a. Felem : dibentuk ke arah luar. Bentuknya kotak,

b. Felogen : kambium gabus,

c. Feloderm : dibentuk ke arah dalam.
Read More..
READ MORE - JARINGAN PADA TUMBUHAN

Jumat, 12 Agustus 2011

Cara Menghilangkan memori

Posted by rafly 06.04, under | No comments

Peneliti yang bekerja dengan tikus telah menemukan bahwa ketika suatu protein dihapus dari wilayah otak yang bertanggung jawab untuk mengingat rasa takut, mereka secara permanen dapat menghapus kenangan traumatik. Laporan mereka tentang penghapusan memori rasa takut pada hewan pengerat tersebut, muncul minggu ini di Science Express.

“Ketika peristiwa traumatis terjadi, itu menciptakan memori ketakutan yang dapat bertahan seumur hidup dan berefek melemahkan pada kehidupan seseorang,” ujar Richard L. Huganir, Ph.D., profesor dan direktur ilmu saraf di Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins dan Peneliti Institut Howard Hughes Medical. “Temuan kami menggambarkan mekanisme molekuler dan seluler. Temuan ini memungkinkan dalam memanipulasi mekanisme tersebut dengan obat-obatan, sehingga dapat meningkatkan terapi perilaku terhadap kondisi seperti gangguan stress pasca-trauma.”

Terapi perilaku yang dibangun di seputar “pelatihan pemunahan” pada model hewan telah terbukti membantu meringankan kedalaman tanggapan emosional pada kenangan traumatis, tapi tidak sepenuhnya menghapus memori itu sendiri.

Huganir bersama sesama pasca-doktoral, Roger Clem, berfokus pada sirkuit saraf di amigdala, bagian otak yang dikenal mendasari kondisi rasa takut pada manusia maupun hewan. Dengan menggunakan suara yang mengisyaratkan ketakutan pada tikus, mereka mengamati bahwa sel-sel tertentu di dalam amigdala bereaksi lebih aktif setelah tikus dikejutkan dengan nada keras yang tiba-tiba.

Dengan harapan dapat memahami dasar-dasar pembentukan molekul dari memori rasa takut, tim peneliti memeriksa lebih lanjut protein dalam sel-sel saraf amigdala sebelum dan sesudah membunyikan nada keras. Mereka menemukan peningkatan sementara sejumlah protein tertentu – AMPAR penyerap-kalsium – dalam beberapa jam. Kondisi ketakutan tersebut memuncak selama 24 jam, dan 48 jam kemudian menghilang.

Karena protein khusus ini secara unik tidak stabil dan bisa dihilangkan dari sel-sel saraf, para ilmuwan mengusulkan bahwa mereka mungkin bisa secara permanen menghilangkan rasa takut dengan cara menggabungkan terapi perilaku dan menyingkirkan protein tersebut. “Idenya adalah menghilangkan protein itu dan melemahkan sambungan di otak yang diciptakan oleh trauma, sehingga menghapus memori itu sendiri,” kata Huganir.

Dalam penelitian lebih lanjut, mereka menemukan bahwa penghilangan protein ini tergantung pada modifikasi kimia protein GluA1. Tikus yang kekurangan modifikasi kimia GluA1 ini tidak lagi mengingat rasa takut terhadap nada keras, sedangkan pasangannya yang masih memiliki protein GluA1 normal, tetap terpengaruh oleh memori rasa takut yang sama. Huganir menunjukkan bahwa obat yang dirancang untuk mengontrol dan meningkatkan penghapusan AMPAR penyerap-kalsium dapat digunakan untuk meningkatkan penghapusan memori.

“Hal ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, kemampuan selektif menghapus memori,” kata Huganir. “Tapi suatu hari nanti mungkin ini bisa diaplikasikan pada pengobatan untuk melemahkan kenangan rasa takut dalam diri manusia, seperti sindrom stress pasca-trauma yang berhubungan dengan perang, pemerkosaan atau peristiwa traumatis lainnya.”
Read More..
READ MORE - Cara Menghilangkan memori